Gondangrejo, 26 Juli 2024 – Dalam upaya untuk mengurangi tingginya angka stunting yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia, sebuah inovasi terbaru dari program pengabdian masyarakat kini hadir dengan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Aplikasi Budikdamber, yang dikembangkan oleh tim akademisi, kini diperkenalkan sebagai alat yang dapat membantu keluarga dalam mencegah stunting melalui metode budidaya ikan berupa lele dan sayuran berupa kangkung secara mandiri.
Stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan tumbuh kembang mereka di masa depan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, stunting masih menjadi masalah utama di beberapa daerah, terutama di wilayah dengan akses terbatas terhadap pangan bergizi. Menyadari pentingnya upaya pencegahan, aplikasi Budikdamber menawarkan pendekatan praktis dengan memanfaatkan konsep budidaya ikan dan sayuran di lahan terbatas. Aplikasi Budikdamber bertujuan untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah tersebut dan memberikan mereka alat yang diperlukan untuk perbaikan kesehatan dan gizi.
Aplikasi ini memandu pengguna melalui seluruh proses budikdamber, sebuah teknik integrasi antara akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah). Dengan panduan yang mudah dipahami, pengguna dapat belajar cara membuat sistem budikdamber yang efisien di halaman rumah mereka, bahkan di area perkotaan dengan ruang terbatas. Budikdamber bukan hanya tentang meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga tentang memberikan akses kepada keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka sendiri dengan cara yang mudah dan terjangkau ujar Dr. Vivi Endar Herawati, S.Pi., M.Si dosen Departemen Akuakultur Universitas Diponegoro.
Program ini juga menyertakan fitur-fitur edukatif seperti video tutorial, forum tanya jawab, dan tips pemeliharaan lele dan kangkung. Pengguna dapat mengakses informasi mengenai cara merawat lele dan kangkung. Dengan dukungan aplikasi ini, diharapkan keluarga dapat mengurangi risiko stunting dengan memastikan asupan gizi yang cukup dan berkualitas. Selain itu, program ini juga mengadakan pelatihan dan workshop di komunitas untuk mempromosikan penggunaan aplikasi dan teknik budikdamber. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat lokal diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ini dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pencegahan stunting sehingga mendukung tumbuh kembang generasi penerus yang sehat dan produktif.
Komentar Terbaru