Akuakultur, Semarang – Ikan nila adalah salah satu komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di Indonesia.  Permintaan ikan nila terus meningkat setiap tahunnya, banyak disukai masyarakat dengan rasa dagingnya yang khas. Desa Asinan di Semarang merupakan salah satu daerah yang membudidayakan ikan nila (Gambar 1).

Gambar 1. Kolam Budidaya Ikan Nila

Beberapa fakta yang ditemui di lapangan, masyarakat belum mengetahui cara memicu pertumbuhan ikan nila dengan memanfaatkan bahan alam yang ada di sekitar. Untuk itu perlu adanya transfer teknologi dan binaan dari para akademisi kepada masyarakat untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila yang dibudidayakan. Tujuan dari pengabdian ini adalah mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat khususnya pembudidaya ikan nila di Desa Asinan mengenai pemanfaatan bahan alam (temulawak) sebagai bahan tambahan pada pakan buatan untuk memicu pertumbuhan ikan nila sehingga dapat meningkatkan produksi budidaya. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan mitra adalah Pokdakan Kolam Budidaya Ikan Nila yang masih menggunakan sistem budidaya tradisional. Metode pelaksanaan pengabdian dilakukan secara observatif-partisipasif-solutif. Tim Pengabdian diketuai oleh Seto Windarto, S.Pi., M.Sc., M.P., dengan anggota Dr. Vivi Endar Herawati, S.Pi., M.Sc., Tita Elfitasari, S.Pi., M.Sc., PhD, dan Dr. Ir. Istiyanto Samidjan, M.S. Tim pengabdian Departemen Akuakultur memberikan informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan yang bisa memicu pertumbuhan ikan nila. Gambar tim Departemen Akuakultur bersama salah satu pembudidaya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tim Pengabdian Departemen Akuakultur bersama pembudidaya

Diharapkan kegiatan pengabdian ini bisa berjalan secara kontinyu agar terjadi transfer informasi dan teknologi dari akademisi kepada masyarakat serta menjalin hubungan yang baik diantara 2 belah pihak. Para pembudidaya menyambut positif kegiatan yang dilakukan.