Sakura Science Program (SSP) adalah program pertukaran pelajar Jepang-Asia di bidang ilmu pengetahuan. Program ini didirikan oleh Japan Science and Technology Agency (JST) sejak tahun 2014. Sejak itu program ini telah banyak mengundang pelajar dan profesional muda asing yang berbakat untuk melakukan kunjungan jangka pendek ke Jepang untuk belajar mengenai ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya Jepang yang mutakhir dengan universitas atau institusi di Jepang. Selain itu program ini juga bertujuan untuk mempromosikan kolaborasi, kerja sama dan interaksi yang berkelanjutan antara lembaga pendidikan (universitas) dan penelitian Jepang dan luar negeri serta mempererat hubungan diplomatik antara Jepang dan negara lainnya termasuk Indonesia.
Tahun ini, terdapat satu mahasiswa yaitu Dinda Lintang Sari (leader) dari Departemen Magister Manajemen Sumberdaya Perairan dan 4 mahasiswa lainnya dari Departemen Akuakultur, Universitas Diponegoro yakni Muliana Primadani, Marisa Putri Syabina, Elvira Clara Yanadea, Virdy Mufllih Adyatma berkesempatan untuk mengikuti program tersebut selama 10 hari (19 – 28 November 2024) di Tokyo University of Marine Science and Technology (TUMSAT), Tokyo, Jepang.
Selain Indonesia program Sakura kali ini bekerja sama juga dengan peserta lain dari Universiti Malaysia Sabah, tema program yang diikuti pada kesempatan ini adalah mengenai metode diagnosis penyakit ikan yang terdiri dari isolasi virus dalam kultur sel, PCR, quantitative PCR dan IFAT dengan smear specimen dan cryo-section menggunakan sampel ikan terinfeksi Cyprinid Herpesvirus 2 (CyHV-2) yang dilakukan di laboratorium fish pathology, TUMSAT.
Pada kegiatan Sakura program ini hari pertama dan kedua kami diperkenalkan dengan lingkungan kampus seperti gedung perkuliahan, laboratorium dan museum di kampus Tumsat University dan melakukan preparasi organ ikan untuk isolasi virus dan PCR. Selanjutnya pada hari ke 3 agenda kami adalah persiapan kultur sel untuk isolasi virus dan dilanjutkan dengan pemaparan perkenalan mengenai kampus dan budaya masing-masing di setiap negara peserta. Hari ke 4 kami mengunjungi Miraikan Museum (Museum Nasional Sains dan Teknologi) dan Tokyo Sea Life Park (Aquarium dasar laut).
Pada hari ke 6 dan 7 kami melanjutkan agenda di laboratorium yakni amplifikasi PCR, elektroforesis, membuat cryo section dan IFAT. Selanjutnya hari ke 8 kami diberikan kesempatan untuk mengunjungi research institution di Tateyama, Chiba dan Umihotaru di daerah Tokyo Bay. Umi hotaru merupakan salah satu tempat menakjubkan di Jepang karena ini merupakan area peristirahatan jalan tol yang terletak di tengah laut, di antara Teluk Tokyo dan Chiba, Jepang dan satu-satunya area peristirahatan jalan tol di dunia yang berada di laut. Selanjutnya hari ke 9 kami melanjutkan agenda laboratorium dengan melakukan pengamatan sel inokulasi dan dilanjutkan dengan presentasi akhir dari setiap negara mengenai laporan perjalanan selama 10 hari di Jepang. Selama perjalanan Sakura Program antar negara juga melakukan kunjungan beberapa ke tempat wisata di Tokyo dan saling bertukar pikiran mengenalkan budaya masing-masing. Keberjalanan Sakura Science Program ditutup dengan dengan penyerahan Certificate of Achievement by Sakura Program JST kepada setiap peserta oleh perwakilan dari pihak penyelenggara program. Perjalanan kami di Jepang resmi di akhiri pada hari ke 10 dimana kita kembali pulang ke tanah air dengan pemberangkatan pagi hari dari Haneda International Airport, Tokyo menuju ke Soekarno Hatta International Airport, Jakarta.
“Kami sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan Sakura Program 2024 ini, kami bisa mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru dalam bidang sains dan teknologi terutama dalam bidang penyakit ikan. Selain itu kami juga dapat menambah teman baru dari berbagai negara serta mengenal budaya dari berbagai negara. Harapannya lewat hal ini dapat terjalinnya hubungan berkelanjutan antara Jepang dan negara lain di kemudian hari. Sakura Program merupakan pengalaman yang sangat berharga dan tidak pernah kami lupakan” – Dinda Lintang Sari, Magister Manajemen Sumberdaya Perairan 2022.
Komentar Terbaru