Ngrapah merupakan salah satu desa di kecamatan Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.  Mata Pencaharian penduduk utama setempat adalah berkebun/tegalan di daerah perbukitan, pertanian, dan nelayan di daerah perairan Rawa Pening.  Dalam rangka diversifikasi usaha, maka telah mulai dikembangkan usaha pembenihan  ikan lele (Clarias gariepinus).  Salah satu  Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) yang bergerak di  pembenihan  ikan lele di desa tersebut adalah Pokdakan Mandiri yang diketuai oleh Agus Jumeri. Pokdakan ini melakukan usaha pembenihan ikan lele sejak tahun 2017. Hasil produksi dari pembenihan  ikan lele Pokdakan ini mengalami fluktuatif, akan tetapi trendnya menurun. Faktor penyebabnya antara lain karena manajemen kualitas air yang kurang baik.  Pengelolaan manajemen kualitas air yang tidak tepat, menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan.

Secara umum mitra belum mengenal apa penyebab dan faktor pemicu penurunan kualitas air. Hal ini dikarenakan  pengetahuan tentang kualitas air dari mitra yang berdasarkan pengalaman terkadang mengalami bias, sehingga teknologi yang dan pengelolaaan yang diaplikasikan oleh mitra kurang tepat.  Hal ini akan berdampak pada rendahnya efisiensi upaya yang dilakukan dan akhirnya berpengaruh pada produksi benih yang dihasilkan. Dalam rangka menyelesaikan masalah mitra, Tim Pengabdian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, yang terdiri dari Dicky Harwanto, S.Pi, M.Sc, Ph.D; Dr. Ir. Sarjito, M.App.Sc; Dr. Ir. Desrina, M.Sc dan Dewi Nurhayati S.Pi, M.Si memperkenalkan suatu teknologi tepat guna, yaitu teknologi sistem budidaya resirkulasi, dengan menggunakan filter mekanik dan biologis kepada Pokdakan Mandiri, sebagai upaya peningkatkan kualitas air pembenihan ikan lele.

Pengenalan dan aplikasi teknologi sistem budidaya resirkulasi kepada Pembudidaya Lele Pokdakan Mandiri

Filter Mekanik dan Filter Biologi yang diaplikasikan pada sistem budidaya resirkulasi di Pokdakan Mandiri