Akuakultur, Semarang – FPIK UNDIP sukses menggelar kegiatan Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) dan Seminar Nasional dengan mengusung tema  “Society 5.0 dan Ketahanan Bencana untuk Pembangunan Pesisir Berkelanjutan” yang diselenggarakan pada tanggal 20-21 September 2022 di Gedung Prof. Soedarto Kampus Undip Tembalang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kemdikbud Ristek RI, M. Faiz Syuaib, perwakilan pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Ilmu Kelautan se-Indonesia, peserta serta tamu undangan.

Kegiatan FP2TPKI yang digelar di UNDIP

Kegiatan dibuka oleh Dekan FPIK Undip, Prof Ir Tri Winarni Agustini M.Sc, Ph.D. Beliau berterima kasih atas kontribusi peserta yang luar biasa. Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum mengungkapkan bahwa dalam rangka mendukung program edukasi masyarakat dalam pemanfaatan hasil sumber daya perikanan dan kelautan, Undip memberikan fasilitas biaya pendidikan gratis bagi anak nelayan yang tidak mampu, dan pada penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2022/2023 terdapat 40 mahasiswa FPIK Undip yang mendapat beasiswa.

Ditambahkan pula oleh Bapak Ganjar Pranowo bahwa kini saatnya fokus kita bergeser dari land-based oriented menuju ocean-based oriented. “Pantai di pesisir Jawa Tengah itu panjang, dengan potensi perikanan tangkap mencapai 340.082 ton, dan terdapat 106.466 nelayan. Dalam membantu kelayakan dan peningkatan taraf hidup nelayan Indonesia perlu waktu sehingga butuh kerjasama dari berbagai pihak yang ahli dalam mitigasi bencana, menyelesaikan permasalahan lingkungan dan juga persoalan teknis”, tegasnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI selaku keynote speaker, dalam presentasinya yang berjudul “Implementasi Ekonomi Biru Untuk Indonesia 2045” terdapat 5 implementasi Ekonomi Biru yang ditawarkan untuk pengelolaan kelautan dan perikanan yaitu Perluasan Wilayah Konservasi Laut, Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota dan Zona Penangkapan, Pengembangan Budidaya Laut, Pesisir dan Pedalaman, Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Pulau Kecil, serta Pengelolaan Sampah Laut. Menteri Kelautan dan Perikanan RI juga menyebutkan bahwa pemerintah RI tengah menggiatkan budidaya udang, lobster, kepiting, dan rumput laut yang merupakan komoditi champion di Indonesia.

Video Streaming Pembukaan FP2TPKI