AKUAKULTUR, SEMARANG – Ikan Lele (Clarias spp.) merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar yang penting di Jawa Tengah. Hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah membudidayakan ikan lele dalam berbagai skala. Penyakit merupakan permasalahan utama yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi. Salah satu penyakit yang dihadapi petani lele adalah penyakit infeksi parasit, kelompok ektoparasit dari protozoa, cacing monogenea, krustasea dan jamur.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Dr. Ir. Desrina, M.Sc. beserta tim dosen (Dr. Ir. Sarjito, M.App Sc, Dr. Dicky Harwanto, S.Pi, M.Sc dan Dewi Nurhayati S.Pi, M.Si) dari Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro (UNDIP) memperkenalkan teknologi pemanfaatan ekstrak tumbuhan sebagai desinfektan alami kepada masyarakat, petani lele Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN MANDIRI) di Desa Ngarapah, Banyu Biru, Jawa Tengah pada Rabu, 28 April 2021. Program Pengabdian masyarakat ini sepenuhnya didukung oleh FPIK UNDIP.

Dalam paparannya, Desrina yang merupakan dosen dengan kepakaran dibidang penyakit ikan menyampaikan bahwa pemanfaatan ekstrak tumbuhan ini dapat melepaskan ekstoparasit yang melekat pada tubuh, insang dan, sirip lele. Selain itu esktrak tumbuhan ini dapat menyeleksi ikan-ikan yang sakit yang belum layak untuk dipasarkan. Setelah direndam dalam ekstrak tumbuhan selama 10-15 menit, ikan yang sakit dan lemah menunjukkan gejala berenang abnormal. Selain itu, Desrina dan tim juga melakukan pendampingan pemeliharaan ikan lele setelah diberikan perlakuan perendaman ekstrak tumbuhan sesuai dengan kepakaran anggota tim.

Selama masa pandemi corona, kegiatan tidak melibatkan seluruh anggota petani POKDAKAN lele Mandiri. Namun Pak agus selaku ketua yang mewakili, menyambut baik dan akan mensosialisakan seluruh rangkaian kegiatan pengabdian ini kepada anggota kelompoknya. “Penyakit memang telah menjadi permasalahan yang menyebabkan kematian pada benih lele pada usaha ini. Semoga ilmu ini dapat bermanfaat”. Ujarnya dengan penuh semangat. (Seto)