Asia World Model United Nations (AWMUN) adalah simulasi dari konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sebenarnya, di mana para peserta ditugasi memecahkan masalah global melalui penelitian, penyusunan, lobi dan debat untuk memberikan ‘resolusi’ yang sesuai. Mereka mengambil peran sebagai delegasi dan ketua, mewakili negara yang berbeda dan bekerja bersama dengan peserta lain dari latar belakang yang berbeda untuk mengambil bagian dalam diskusi dan mencapai solusi untuk agenda yang telah mereka tetapkan. Agenda atau topik yang diangkat selama MUN adalah refleksi dari masalah dunia nyata yang dibahas oleh PBB. Mulai dari topik umum seperti hak-hak minoritas agama hingga topik khusus seperti peningkatan perlindungan kecelakaan di sekitar instalasi nuklir. Seluruh proses dan diskusi berlangsung di bawah ‘Aturan Prosedur’ formal untuk benar-benar memodelkan format PBB

Salah satu mahasiswi Departemen Akuakultur 2018 terpilih untuk mewakili kegiatan tersebut, dia adalah Arnetta Ariesti.

Saya sangat senang bisa bergabung dengan acara ini. Acara ini adalah salah satu impian yang sejak lama ingin saya latih keterampilan saya dalam diplomasi, meningkatkan kepercayaan diri, melatih berbicara di depan umum, berjejaring, melatih berpikir kritis dalam menghadapi suatu masalah, melatih untuk dapat berbahasa inggris. Model UN adalah simulasi organisasi-organisasi PBB seperti Majelis Umum PBB, Dewan Keamanan PBB, UNICEF, UNESCO dan lainnya. Pesertanya mengambil peran duta besar dari berbagai negara dan memperdebatkan masalah saat ini. Model UN dikembangkan pada 1950-an sebagai cara untuk memberikan siswa pembelajaran langsung dalam hubungan internasional, diplomasi, dan PBB. Selama konferensi Model PBB, Kita akan menghabiskan banyak waktu untuk memberikan pidato dan berdebat dengan delegasi lain, yang dapat meningkatkan keterampilan Kita dalam bidang-bidang ini. Keterampilan berbicara di depan umum dan debat bermanfaat untuk hampir setiap karier, jadi apa pun pekerjaan yang Kita inginkan di masa depan, meningkatkan keterampilan Kita di bidang-bidang ini kemungkinan akan menguntungkan Kita. Setiap langkah Model UN membutuhkan kerja tim, apakah itu membagi tugas penelitian, menulis makalah posisi, atau membuat pidato. Di konferensi, kerja tim menjadi lebih penting karena Kita harus bekerja dengan delegasi lain untuk menghasilkan solusi yang semua orang senang dan menulis kertas resolusi bersama. Delegasi model PBB sering mendapatkan pengalaman dalam resolusi konflik, pembangunan konsensus, dan negosiasi, yang merupakan pengalaman kerja tim yang tidak banyak ditawarkan acara lain. Keterampilan kerja tim yang kuat sangat penting bagi perguruan tinggi karena mereka ingin menerima siswa yang akan bekerja dengan baik dengan teman sekelas mereka dan siswa lain di kampus. Memiliki pengalaman kerja tim yang kuat seperti yang bisa Kita dapatkan melalui Model UN dapat membantu memperkuat aplikasi kuliah Kita. keterampilan yang dibutuhkan saat Kita bekerja dan kuliah.